Coklat Makan Orang
by Annisa Luthfia in pecahan hati 0
Pertama, aku tidak tahu kenapa jari jemariku menuliskan ini.
Kedua, tulisan seperti ini bukan gayaku.
Ketiga, sayangnya ini nyata.
Akan kuceritakan pada pembaca semua tentang beberapa penggal kisahku yang sedikit menuai luka dihatiku. Jelas. Jawaban pertama kalimat di atas. Sakit hati.
Ada seseorang yang dekat denganku. Kukira aku harus mengubahnya menjadi 'past tense'. Ada seseorang yang dulu dekat denganku. Dia sudah kuanggap seperti kakakku sendiri. Dan ia adalah orang pertama yang membuatku jatuh hati pada kimia. Sungguh sakit ketika kuceritakan hal ini pada kalian semua. Dia adalah 'orang pertama dari jawaban ayam dan telur'. Aku sangat kagum padanya sebagai kakak yang baik yang sealiran denganku. Tapi ternyata dugaanku mungkin tidak tepat. Aku tak akan mengatakan meleset, karena banyak juga hal yang berkenan. Tetapi suatu hari ada yang berkata padaku seperti ini tepatnya "Yah.. dia kan emang baik sama semua cewek". Pertama aku tidak percaya atas kalimat yang orang itu lontarkan. Kedua, sungguh aku lupa siapa yang mengatakan hal ini. Tapi pada akhir cerita aku harus berterimaksih pada orang itu. Kuyakin suatu saat. Sudah lama dia dekat denganku dan ku kira persahabatan ini tidak akan berakhir, aku bersyukur mempuyai teman seperti dia. Dia adalah orang pertama yang sekian tahun membuatku sedikit mengubah presepsiku bahwa masih ada laki-laki yang bisa dipercaya. Dia sudah mengalami banyak hal denganku, sungguh seperti biasa aku mengalami luka yang mendalam karena 'semuanya' sudah lama berjalan. Dia dan aku pernah dijebak dengan video tentang kisah kita yang cinta sama pelajaran kimia. Sialan orang itu. Mungkin ini adalah awal perpecahan kita. Karena hal itu gosip kami yang dekat pun menyebar hingga ke teman-teman Romansa dan video ini pun menyebar ke sana juga. Lalu aku ditegur habis-habisan oleh ayah bidang (kabidku) pada saat itu. Aku pun merasa tidak enak dengan dia. Begitu pula dia padaku. Sama. Karena kupikir dia adalah sahabatku makanya aku jujur saja dengan dia. Apa yang sebenarnya terjadi. Dan seperti biasa dia menanggapinya dengan bijak. Akan tetapi setelah kejadian itu kami jadi tak pernah berhubungan lagi, dan sepertinya dia banyak berubah. Aku merasa aku kehilangan seorang sahabat. Dan kami pun berdiam diri untuk waktu yang lama. Dan setelah kejadian itu pun kami tidak pernah membahas kimia bersama. Dan aku pun mulai jauh dengan kimia. Di sini aku belajar bahwa sebuah fitnah itu merusak persahabatan. Setelah beberapa bulan kami berdiam diri. Datanglah kabar itu. Aku mendengar kabar bahwa dia telah mencintai seseorang yang beda haluan dengannya. Aku pun mencoba untuk tidak mempercayai hal itu karena aku yakin bahwa dia bukan orang yang seperti itu. Karena aku mengenalnya dengan baik.Tapi hasilnya sia-sia kabar itu memang benar adanya. Ingatanku pun kembali ke masa lalu karena dia pernah menceramahiku panjang lebar tentang hal ini. Tentu saja. Kaget setengah hidup aku. Tapi apa boleh buat aku hanya bisa mendoakannya agar dia diberi hidayah oleh Yang Maha Kuasa. Suatu saat kukirim pesan padanya mencari kejelasan kenapa dia melakukan hal ini. Tanpa jawaban yang pasti 2 minggu berikutnya dia sudah kembali ke jalan yang benar. Sungguh aku sedikit lega dengan dia akhirnya. Tapi kabar antara persahabatan kami pun semakin tidak baik. Jujur. Padahal kami berdua benar-benar tidak ada apa-apa, hanya sebatas persahabatan. Akhirnya kami pun berdiam diri lagi. Dan aku pikir dia kembali seperti dulu kala. Tetapi naas pikirku salah lagi kali ini. Dia menganggapku berbeda dan berasa seperti tidak pernah mengenalku sebelumnya, di jalan pun kami tidak pernah saling menyapa lagi. Sakit ketika kuteringat betapa dekatnya kami dulu. Dan beberapa menit yang lalu pun aku melihatnya mengirim pesan kepada seorang temanku. Aku hanya merasa terbuang untuk kesekian laginya. Apapun yang dia lakukan, dia tetaplah orang baik dimataku. Sampai kapan pun. Karena, dia sahabatku.