Line Rangers Indonesia: Nobita CS Muncul Di Game Line Ranger?

by 0

add id ku dong; gakw


Arti Seorang Teman

by in 0


Hidup ini akan terus berlanjut
Hidup dan kematian akan selalu bergantian
Bunga yang mekar akan layu
Hidup bukanlah sebuah kain rajutan
Hidup adalah sebuah tantangan
Hidup adalah serangkaian cobaan
Yang datang bergantian
Disela itu kehidupan
Merupakan suatu kebahagiaan
Kebahagiaan memiliki teman
Karena teman adalah sandaran
Kehebatan yang selama ini aku banggakan
Ternyata memiliki kelemahan
Satu yang tidak dapat kukalahkan
Yaitu ..
Kesepian

-anlethanze-
-7-

Mata Pisau

by in 0


Hari dimana alunan merupakan nyanyian merupakan hari yang indah. Tidak hanya menjadi momentum akan tetapi melipat menjadi makna yang tidak akan tergantikan. Sebuah penemuan diri yang baru terdapat dibalik itu. Bukan untuk memihak, tetapi untuk membuktikan ke-Esaan-Nya. Satu yang tidak dapat terpisah kan dari semua ini adalah kuasa-Mu yang tak terbendung seberapa besarnya. Oleh karena itu, salah bagi prasangka buruk yang mengalir seperti layaknya lekak-lekuk sungai ke hulu. Bukan hal seperti itu yang diinginkan. Akan tetapi sebuah makna yang tak akan terpupus oleh zaman, yang menampakkan keindahannya kelak dikemudian hari. Bukan seperti itu yang diinginkan. Hanya sebatas melakukan tanpa perasaan. Akan lebih baik apabila semua dilakukan dengan hati. Ya. Hati. Ikhlas dalam segala sesuatu yang terjadi di hidup ini. Akan tetapi ini semua tidak mudah seperti kelihatannya. Semakin lama semakin sulit tingkatannya, bahkan tidak dapat diterka ke mana suasana ini akan membawa diri. Seperti saat menghitung dengan pendekatan tak tentu akan tetapi pada akhirnya yang didapat adalah nol. Apabila terhadap suatu keadaan yang demikian elok rupanya, jangan mengambil mata pisau lalu lempar ke nyawanya. Jangan. Hanya orang-orang yang menganggap dirinya berkuasa yang melakukannya. Lakukan saja seperti ahlinya, bukan melemparkan mata pisau itu tapi mengasahnya terlebih dahulu hingga benar-benar tajam dan hingga membuat takut yang melihatnya dengan sekali pandang saja. Terlihat lebih mengerikan. Begitulah cara untuk pembuktian diri. Jangan lempar begiu saja mata pisau yang terasah itu. Itu sungguh tidak elit. Apabila ancaman menjadi satu-satunya jawaban tidak hanya sebuah gertakan yang akan diterima akan tetapi beribu musuh akan datang. Musuh yang membuat mata pisau akan terasah dengan darah-darah yang dikorbankan. Semakin bertambah kuat mata pisau itu. Sungguh sebenarnya bukan mata pisau yang kuat yang menjadi kunci, akan tetapi mata pisau yang ikhlas dan mengakui dirinya bahwa kodratnya adalah menjadi mata pisau yang akan membasmi banyak hal entah baik atau buruk, yang menyenangkan majikannya dengan cara bagaimanapun juga. Setelahnya adalah mata pisau yang teguh. Ya. Teguh dalam setiap goresan yang dibuatnya dan bertanggung jawab atas efek goresan tersebut. Mata pisau tidak jahat, ia hanya melakukanapa yang sudah menjadi tugasnya dengan baik. Seperti halnya manusia yang menjemput takdirnya dengan berbagai cara.
-anlethanze-

Pembukaan

by in 0

Kembali menulis, menulis kembali atau lebih jelasnya mengetik. Sudahlah ini terlihat sama saja, hehe. Saya mengucapkan maaf kepada penggemar blog saya karena sudah lama aku tidak mencorat-coret halaman ini dikarenakan aku berjalan-jalan untuk mengartikan kehidupan. Banyak pengalaman yang terjadi selama aku meninggalakan blog ini untuk sementara waktu. Entah itu organisasi, keluarga, teman, sahabat, ataukah cinta. Kupikir hal-hal itu akan membuatku naik ke level pendewasaan diri  yang selanjutnya. Banyak yang terjadi, banyak tawa dan banyak air mata. Bukankah ini sedikit keterlaluan, tapi dalam beberapa bulan ini aku menemukan sisi lain dari diriku. Sisi yang tidak pernah keluar sebelumnya dan sisi yang sungguh sangat mengerikan karena, begitu tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata. Omong-omong masalah blog, sebenarnya aku sedikit frustasi karena aku senang menulis, tapi tidak terlalu senang dengan utak atik bloggernya, juga kutanyakan masalahku ini pada Rendra Muhammad (waningalah.blgospot.com) untuk mengajariku, ya kuharap dia mau mengajariku tanpa syarat. Kembali ke topik rehat menulis. Sesungguhnya rehat menulis itu sungguh memalukan untuk orang yang menyebut dirinya penulis. Aku rehat sejenak untuk mencari inspirasi dan menyelesaikan sedikit pertengkaran, hehe. Job menjadi psikolog dadakan baru mengalir. Yes, intinya aku kembali :)

Untuk Apapun Artinya

by in 3

 
Untuk apapun artinya
Aku belum lakukan apa yang aku bisa
Kerja belum apa-apa
Belum bisa mengartikan arti dari hati yang sakit
Belum dapat mengerti apa yang harus dan tidak harus dilakukan
Belum dapat paham apa yang harus dan tak harus dikatakan
Aku belum berikan apa yang kupunya
Aku belum dapat perhatikan kau, seperti apa yang hendak kulakukan padamu
Untuk apapun artinya
Kau telah berbalik arah dan menjauh dariku
Kau telah memutuskan untuk berhenti menerima apapun dariku
Kau telah memilih jalan untuk itu
Bukankah aku sudah katakan
Aku selalu menghargai jalan apapun yang kaupilih dalam hidupmu
Untuk apapun artinya
Aku selalu tulus melakukan apa yang aku lakukan
Untuk segala urusan yang menyangkut kau dan aku
Bukankah terlalu sulit bagimu untuk memilih
Bukankah terlalu sakit bagimu untuk berdiam diri
Untuk apapun artinya
Jika kau butuh pengakuan
Kuberitahu kau, semoga bukan untuk terakhir kalinya
Belajarlah, dan buktikan kepada mereka semua bahwa kau
Pantas untuk diakui
Aku tidak pernah meragukanmu untuk hal-hal ini
Bahkan sesungguhnya di umurmu yang sekarang ini
Kau lebih banyak mengalami kesedihan
Kau lebih banyak mengetahui tentang lelahnya tidak diakui
dibandingkan dengan ku..
Untuk apapun artinya
Lakukan lah semua yang kau mau
Jika itu membuatmu lebih baik
Jika itu membuatmu bahagia dan senang
Termasuk berdiam diri denganku
Jika uluran tanganku kau anggap palsu
Jika sayangku padamu kau anggap nihil
Atau semua kata-kataku kau anggap omong kosong
Aku akan berteriak lakukan, walaupun dihatiku aku tidak pernah mengatakannya
Bukan hal seperti itu,
Kita memang tak pernah bertanya satu sama lain
Tentang bagaimana hal yang ada
Tentang bagaimana cita-cita kita masing-masing
Tapi walaupun begitu, aku sudah tau apapun yang kau sembunyikan
Dan kau tahu banyak tentangku dibanding orang lain
Bukankah itu hal yang tidak wajar?
Beginilah kita, tunggu saja takdir yang memainkan kita
Akan tetapi.....
Untuk apapun artinya
Kau bisa percaya padaku...

Memahami Perasaan = Mengejar Bis = Capek

by 0

Masih ingat cerita tentang 2 orang dulu itu?
Rasanya saya mulai mengeluh, karena memahami mereka berdua itu sangat susah. Aku jadi ragu hal ini kulakukan atas dasar sayang atau kasihan, yang jelas mengerti mereka berdua rasanya seperti mengejar bus hari ini. Capek.
Betapa bodohnya aku, aku belum sadar ketika aku memberi semangat kepada orang lain, ternyata diriku butuh semangat sendiri. Tapi sepertinya tidak ada yang paham akan hal ini. Sudah lama aku hidup dengan cara seperti ini dan aku merasa kacau. Sangat kacau.
Aku hanya sedikit kesepian kupikir.
Kuselesaika masalahku satu per satu, ternyata lubang dalam hati ini masih ada, seperti merasakan sendiri di tengah-tengah tawa..
aku pernah berkonsultasi dengan 'suhu'ku.. masalah ini, akan tetapi aku hanya berhenti di tahap ketiga dan sampai sekarang masih ditahap tiga, aku belum bisa berdamai dengan lignkungan..

I < 3 Bapak

by 2

Bapak adalah orang yang sederhana. Sangat. Aku jarang berbicara padanya. Jaraang sekali. Aku hanya berbicara padanya kira-kira 20 kata perhari. Padahal serumah. Tentang Bapak yang terpatri di otakku adalah. Bapak orang yang keras, di mana apapun yang aku lakukan selalu salah. sudah 5 tahun ini Bapak diam denganku. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, kalau aku melakukan sesuatu yang salah beliau hanya diam, menatapku lama. Setelah itu beliau ke dapur membuat teh atau ke ruang tamu untuk membaca buku. Oleh karena hal itu, jika aku marah pun, aku diam.
Bapakku bukan seorang yang kaya. Bapakku hanyalah seorang Bapak. Beliau mengasuh anak-anak kecil untuk diajari mengaji. Kupikir aku tak punya kenangan yang manis dengan Bapak. Kupikir di mataku Bapak hanyalah seorang yang galak dan keras. Memang benar Bapak tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya padaku 5 tahun ini. Dan sudah 5 tahun ini pun Bapak tidak mencium pipiku. Aku jauh dari Bapak. Aku pun juga tidak berkomunikasi dengan Bapak. Seperti bukan hubungan Bapak-Anak. Sekali lagi aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kita berdua.
Bapakkku bukan Bapak yang sering memberikan sesuatu untuk anak istrinya. Bahkan untuk sekedar teh kotak pun. he he. Aku tak punya kenangan barang dengan Bapakku. Bapak belum pernah membelikanku dan ibuku atau adikku baju baru pun. Kenanganku dengan bapak adalah saat bercengkerama selama 1 jam. dan itu hanya terjadi 3 kali selama 5 tahun ini. Dan ketiga pertemuanku pun membuat aku menangis keras. Aku yang biasa terdidik keras dan tidak mudah mengeluarkan air mata pun, tertunduk dihadapan kata-kata Bapak. Hubunganku dengan Bapak sangat rumit. Jika ada apa-apa tentang diriku, aku hanya bilang ke Ibu. Oleh sebab itu Bapak juga diam. Tetapi baru akhir-akhir ini aku menyadari sesuatu bahwa, Bapak sayang dengan aku. Jawaban atas diamnya adalah Bapak merasa segan denganku karena merasa tidak dapat menyanggupi keperluanku, merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Jujur saja hatiku keras dengan Bapak. Aku segan dengan beliau. Sungguh. Bapak hanya diam dan menatapku lama karena Bapak malu untuk menepuk pundak dan becengkrama denganku. Bapak orang yang bersahaja dan beliau adalah orang yang tegas. Yang benar, adalah benar. dan yang salah adalah salah. Begitu prinsip hidupnya. Aku tahu lelaki lebih kontras fisiknya daripada hatinya, tetapi Bapakku lebih maju perasaannya apabila dengan keluargaku. Kejadian ini yang membuatku sadar bahwa Bapak sayang padaku.
Ketika aku berumur 8 tahun pada masa itu, suatu hari aku menginginkan es krim walls conello kira-kira harganya 7ribu rupiah. Aku tak berani bilang pada ibuku. Yakin aku pasti dimarahi dan yaa seperti itulah. Aku hanya memandanginya dari jauh. Aku juga tak berani minta pada Bapak. Karena aku sangat paham Bapak tidak punya uang di dompetnya, setelah pulang sekoah aku hanya diam. Mengerjakan apapun dengan diam. Maklum anak kecil. he he. Ibuku sibuk dengan rumah dan bapak pergi entah kemana. Pikiranku mulai aneh-aneh aku merasa anak tersingkir (gara-gara eskrim??) entahlah, aku berpikir aku hanya setengah manusia saja disini. Dan sore harinya pun hujan sangat deras dan Bapak pulang. Tiba-tiba Bapak memberiku uang 50rb pada masa itu dan bilang "Ayo beli eskrim". Dan hujan-hujan aku dan Bapak beli eskrim di toko depan jalan dekat rumahku. Aku menunjuk eskrim yang kumau. Aku bawa pulang eskrim itu dan makan sambil menangis. Bapak tak pernah memberitahuku dari mana uang itu dulu berasal. "Yang penting halal", katanya. Sampai saat ini aku tidak pernah makan eskrim conello 7rb lagi. Sampai saat ini aku tak pernah meminta apapun dengan Bapak, uang apapun dan barang apapun. Aku sudah sangat senang ketika Bapak masih bisa mengantarku pergi melihat pameran, aku sudah cukup senang ketika Bapak menandatangani raporku dengan senyum apapun hasilnya. Aku sayang Bapak dengan segala diam dan bisunya. I <3 Bapak