I < 3 Bapak

by 2

Bapak adalah orang yang sederhana. Sangat. Aku jarang berbicara padanya. Jaraang sekali. Aku hanya berbicara padanya kira-kira 20 kata perhari. Padahal serumah. Tentang Bapak yang terpatri di otakku adalah. Bapak orang yang keras, di mana apapun yang aku lakukan selalu salah. sudah 5 tahun ini Bapak diam denganku. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, kalau aku melakukan sesuatu yang salah beliau hanya diam, menatapku lama. Setelah itu beliau ke dapur membuat teh atau ke ruang tamu untuk membaca buku. Oleh karena hal itu, jika aku marah pun, aku diam.
Bapakku bukan seorang yang kaya. Bapakku hanyalah seorang Bapak. Beliau mengasuh anak-anak kecil untuk diajari mengaji. Kupikir aku tak punya kenangan yang manis dengan Bapak. Kupikir di mataku Bapak hanyalah seorang yang galak dan keras. Memang benar Bapak tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya padaku 5 tahun ini. Dan sudah 5 tahun ini pun Bapak tidak mencium pipiku. Aku jauh dari Bapak. Aku pun juga tidak berkomunikasi dengan Bapak. Seperti bukan hubungan Bapak-Anak. Sekali lagi aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kita berdua.
Bapakkku bukan Bapak yang sering memberikan sesuatu untuk anak istrinya. Bahkan untuk sekedar teh kotak pun. he he. Aku tak punya kenangan barang dengan Bapakku. Bapak belum pernah membelikanku dan ibuku atau adikku baju baru pun. Kenanganku dengan bapak adalah saat bercengkerama selama 1 jam. dan itu hanya terjadi 3 kali selama 5 tahun ini. Dan ketiga pertemuanku pun membuat aku menangis keras. Aku yang biasa terdidik keras dan tidak mudah mengeluarkan air mata pun, tertunduk dihadapan kata-kata Bapak. Hubunganku dengan Bapak sangat rumit. Jika ada apa-apa tentang diriku, aku hanya bilang ke Ibu. Oleh sebab itu Bapak juga diam. Tetapi baru akhir-akhir ini aku menyadari sesuatu bahwa, Bapak sayang dengan aku. Jawaban atas diamnya adalah Bapak merasa segan denganku karena merasa tidak dapat menyanggupi keperluanku, merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Jujur saja hatiku keras dengan Bapak. Aku segan dengan beliau. Sungguh. Bapak hanya diam dan menatapku lama karena Bapak malu untuk menepuk pundak dan becengkrama denganku. Bapak orang yang bersahaja dan beliau adalah orang yang tegas. Yang benar, adalah benar. dan yang salah adalah salah. Begitu prinsip hidupnya. Aku tahu lelaki lebih kontras fisiknya daripada hatinya, tetapi Bapakku lebih maju perasaannya apabila dengan keluargaku. Kejadian ini yang membuatku sadar bahwa Bapak sayang padaku.
Ketika aku berumur 8 tahun pada masa itu, suatu hari aku menginginkan es krim walls conello kira-kira harganya 7ribu rupiah. Aku tak berani bilang pada ibuku. Yakin aku pasti dimarahi dan yaa seperti itulah. Aku hanya memandanginya dari jauh. Aku juga tak berani minta pada Bapak. Karena aku sangat paham Bapak tidak punya uang di dompetnya, setelah pulang sekoah aku hanya diam. Mengerjakan apapun dengan diam. Maklum anak kecil. he he. Ibuku sibuk dengan rumah dan bapak pergi entah kemana. Pikiranku mulai aneh-aneh aku merasa anak tersingkir (gara-gara eskrim??) entahlah, aku berpikir aku hanya setengah manusia saja disini. Dan sore harinya pun hujan sangat deras dan Bapak pulang. Tiba-tiba Bapak memberiku uang 50rb pada masa itu dan bilang "Ayo beli eskrim". Dan hujan-hujan aku dan Bapak beli eskrim di toko depan jalan dekat rumahku. Aku menunjuk eskrim yang kumau. Aku bawa pulang eskrim itu dan makan sambil menangis. Bapak tak pernah memberitahuku dari mana uang itu dulu berasal. "Yang penting halal", katanya. Sampai saat ini aku tidak pernah makan eskrim conello 7rb lagi. Sampai saat ini aku tak pernah meminta apapun dengan Bapak, uang apapun dan barang apapun. Aku sudah sangat senang ketika Bapak masih bisa mengantarku pergi melihat pameran, aku sudah cukup senang ketika Bapak menandatangani raporku dengan senyum apapun hasilnya. Aku sayang Bapak dengan segala diam dan bisunya. I <3 Bapak

2 Responses to “I < 3 Bapak”

  1. Bapakku tidak jauh berbeda dengan bapak Nisa :)
    Tapi bedanya bapakku tidak pendiam, hee

    Salam kenal..

    BalasHapus
  2. memang sesuatu yang luar biasa menurut saya :)
    semoga bapak kita selalu diberi kesehatan, Aamiin
    salam kenal juga ... :)

    BalasHapus