Antara Ayam dengan Telur

by 9

Sebelum membaca lebih lanjut, aku akan tegaskan pada pembaca semua bahwa tulisan-tulisan disini adalah menulis ala Annisa Luthfia..


Pernahkan Anda sekalian berpikir lebih dalam untuk suatu hal yang sepele, mm.. misal "Di mana rumah angin? Atau apakah ayam bisa bicara dengan ayam lain seperti kita bicara pada ayah ibu kita? Apa induk ayam juga sayang pada anak-anaknya, atau apakah anak ayam juga sering bertengkar untuk memperebutkan sesuatu?". Persoalan ini terlihat rumit sekilas, tapi elit untuk dibahas. Aku sendiri butuh waktu sekitar beberapa minggu untuk mengerjakan PR ku yang ini. PR yang aku buat untuk kukerjakan sendiri. Bagaimanapun antara ayam dan telur harus ada yang mengawali?. Tapi siapa,..

Ku awali riset dengan bertanya pada beberapa orang. Orang pertama yang kuberi pertanyaan adalah orang yang membuat aku jatuh cinta pada pelajaran kimia, orang yang membuat aku merasa bahwa aku punya kakak, walaupun pada akhirnya dia mengecewakanku akhir-akhir ini. Sangat. Tapi, tak apalah kata-katanya masih bijak. Kuajukan pertanyaan " Menurutmu antara telur dengan ayam duluan mana?". Butuh semalam untuk membuatnya berpikir dan membuatnya menggubris bahwa aku tidak main-main dengan pertanyaanku ini. Lalu dia menjawab, "Aku tidak tahu, PR mu bulan ini kah, sulit..lalu apa jawabanmu sementara?" Hmm.. Aku sempat berpikir tidak biasanya dia mengecewakanku seperti ini. Kudiamkan dia untuk beberapa waktu, karena pada saat itu aku masih tertaut, dan tak punya jawaban.


Beberapa bulan kemudian, ku mencobanya lagi dan kutanyakan pada orang kedua. Orang ini adalah sahabatku, aku selalu bisa berbicara apa yang kumau dihadapannya. Rumit. Aku ragu mengatakan bahwa dia mengerti aku, tapi jelas salah bila aku mengatakan dia tidak mengerti jalan pikiranku. Aku selalu merasa bebas dan bisa menjadi diriku sendiri dihadapannya, tanpa ragu, tanpa ada sesuatau yang ditutup-tutupi. Dia suka apa yang aku sukai, dan aku suka apa yang dia sukai tapi tidak setiap hal. Tapi tetap saja dia adalah manusia biasa dan seorang laki-laki, aku takut kejadian masa lalu kembali terulang pada sahabatku yang ini. Kuberi dia pertanyaan, sama seperti orang pertama tadi dan jawabannya adalah "Entahlah.. Aku tak berani menjawab, gak sampai aku.. ayam berasal dari telur dan telur berasal dari ayam, saling berkaitan. Apa asumsimu? Kembali kutarik nafas dan berpikir, apakah terlalu sulit, mengapa orang-orang banyak mengecewakanku tentang pertanyaan ini. hmm. Pada waktu itu, aku sudah memiliki asumsiku sendiri untuk menjawab pertanyaan ini. Asumsiku adalah : "Hubungan antara Ayam dengan Telur adalah seperti lingkaran. Kita tidak tahu mana awal dan mana akhir, yang tahu hanyalah Allah". Mereka berdua memuji atas jawabanku, tapi entah mengapa, jawabanku adalah hanya seperti kiasan dari soalnya. Untuk kali ini aku ingin menemui orang yang pikirannya lebih tinggi daripada aku.

Kutemui orang ketiga dan terakhir dari pencarianku atas jawaban ini. Tepatnya sekitar satu bulan yang lalu, kucoba untuk memikirka masalah ini lagi dan mencari orang untuk bertanya. Dia adalah orang yang menurutku benar-benar keras. Bukan keras dalam hal perilaku, tapi idealismenya sangat kuat. Dia sudah membuatku penasaran sejak pertama kulihat wajahnya. Satu-satunya orang yang tak pernah bisa kutahu apa isi otaknya. Satu-satunya orang yang auranya tidak bisa kubaca dengan teknik apapun. Kembali dia menjadi satu-satunya orang yang jalan pikirannya benar-benar luar biasa dan sekali lagi tak terbaca olehku. Logikanya tertata rapi dan tidak terduga. Dia adalah orang yang bisa menang tanpa bertanding. Pada awalnya aku ragu untuk menanyakan hal ini padanya, karena aku kenal dengan dia baru 3 hari. Mengenak dengan mengetahui beda lohh ya. Aku pun sangat takut bila dia segan denganku. Tapi akhirnya kusodorkan juga pertanyaan itu padanya. Jawabannya adalah : "Menurut konteks duluan telur. Kata pengalaman dari orang komunis 'telur'. telur dari ayam dan ayam dari telur. Menurut pendapat sendiri 'Ayam' yang pertama diciptakan Allah. Kalau kurang sholat istikharah juga bisa." Itu jawaban darinya sangat singkat. Membuatku luluh dan menggugurkan asumsiku sebelumnya. Ya.. jawabannya adalah kembali ke Allah Subhanahu Wata'ala..

9 Responses to “Antara Ayam dengan Telur”

  1. Siapa itu orang pertama? Orang yang membuatmu jatuh cinta sama Kimia??

    Tak kira yang kedua si Lulum, tapi kok ada tulisan Tapi tetap saja dia adalah manusia biasa dan seorang laki-laki. Hayyo hayyo???

    yang ketiga marai bikin penasaran wae kii??

    :p

    BalasHapus
  2. ini, tentang telur dan ayam yang asli, atau filsafat tentang 'telur dan ayam' ...?

    hmm, kalo jawaban akhirnya kembali kepada Tuhan, seharusnya tak layak untuk ditanyakan.
    akan aku buat lebih sederhana

    "duluan mana, pelanggaran atau peraturan...??"

    salam kunjung de'... ^^

    BalasHapus
  3. @ Chaan : semuanya laki-laki .. wkwkwk
    @ mas kur : filsafat ayam dan telur kak, ihhi..
    mungkin, tapi menurut pendapat orang ketiga Tuhan menciptakan ayam bukan telur, boleh jadi itu benar .. tapi sayangnya saya belum ketemu dalilnya..

    itu gini ikatannya norma sosial - pelanggaran - peraturan ..
    makasih sudah mau berkunjung, mohon sarannya selalu ^^

    BalasHapus
  4. haa, kalo filsafat, aku suka...
    kalo menurut filsafatis, ayam duluan atau telur duluan, itu tergantung dari persepsi/sudut pandang, dari kapan, situasi yang bagaimana, dan kondisi seperti apa...
    sering dikaitkan dengan "orang baik dan orang jahat"..., padahal di dunia ini ga ada orang jahat, orang baik juga ga ada, semuanya tergantung waktu, situasi, dan kondisi... relatif...
    ayam dulu atau telur dulu, orang baik atau orang jahat, kesimpulan akhir : anggap aja telur dan ayam itu barengan munculnya, anggap aja orang baik itu ga ada, orang jahat itu ga ada, yang ada hanya, orang yang bisa jadi baik dan jahat, pada saat tertentu, waktu tertentu, tergantung keinginan, tergantung kebutuhan...
    ::versi filsafat lho...::

    hmm, setauku sebagai orang IPS, norma itu ya aturan de'... ::iya ga' tho...??::

    BalasHapus
  5. Mbak Afi hayyo hayyoo ??? :p

    eh, sekarang coba gini deh
    kalo misal kamu tak tanya
    A : "Fi, ayam sama telur duluan mana?"
    B : "ayam"
    A : "Bener"

    atau kamu tak tanya gini
    A : "Fi, telur sama ayam duluan mana?"
    B : "ayam"
    A : "Salah doonk, telur!!"
    B : "hLOh?"
    A : "dengerin!! Telur sama Ayam duluan mana? ya jelas telur, haawong aku ngomongnya duluan yang telur" :p

    hahaa...
    Kamu kok jadi repot ngurusi yang begituan to, Fi
    :D

    BalasHapus
  6. @kak kur ;
    jawabannya relatif doong .. :D

    @ Ima : gak repot juga sihh udah mengalir kali yaa, wkwk karena sy butuh berpikir sesuatu yang rumit, asik, menarik.. filsafat itu mengesankan :D

    BalasHapus
  7. Sesuatu itu diciptakan dengan materi dasar. Manusia = Saripati tanah (vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak, dsb). Jin dan setan = Api. Malaikat = cahaya.

    Menurut saya, AYAM dulu. Ada pertanyaan, "Kalo gitu siapa yang mengerami?". Maka saya balik, "Apakah Adam juga dilahirkan? Memang punya udel?".

    Tapi mungkin perumpamaan Adam enggak valid. Karena Ayam bukanlah makhluk yang akan diHisab. http://www.facebook.com/note.php?note_id=453122893744 http://www.facebook.com/note.php?note_id=453122733744

    manusia datang tiba-tiba ke bumi.

    berbelit --

    BalasHapus
  8. @kak azza : pendapat yang luar biasa, apakah ini juga termasuk Rahasia Allah Subhanahuwata'ala?

    BalasHapus